Dalam dunia keuangan tradisional, instrumen derivatif seperti futures, options, dan swap telah lama digunakan untuk manajemen risiko dan strategi trading. Seiring berkembangnya pasar aset digital, muncul instrumen serupa yang dikenal sebagai derivatif kripto—yaitu kontrak keuangan turunan yang berbasis pada cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.
Derivatif kripto memungkinkan trader dan investor untuk berspekulasi terhadap harga aset digital tanpa harus memiliki crypto tersebut secara langsung. Berikut pembahasan selengkapnya!
Apa Itu Derivatif Kripto?
Derivatif kripto (crypto derivatives) adalah kontrak keuangan yang nilainya didasarkan pada harga dari cryptocurrency tertentu, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan lainnya. Melalui derivatif ini, pelaku pasar bisa memperdagangkan selisih harga, memanfaatkan leverage, dan mendapatkan profit dari pergerakan harga naik maupun turun.
Seperti jenis derivatif pada umumnya, derivatif kripto tidak melibatkan kepemilikan langsung atas aset, melainkan hanya kontrak atas nilai pasar aset tersebut.
Mengapa Derivatif Kripto Dibutuhkan?
- Volatilitas kripto sangat tinggi, sehingga cocok untuk strategi derivatif.
- Membantu trader melakukan hedging terhadap posisi spot.
- Menyediakan akses ke leverage untuk meningkatkan potensi imbal hasil.
- Digunakan untuk price discovery dan efisiensi pasar.
Jenis-jenis Derivatif Kripto
Berikut adalah contoh derivatif kripto yang paling umum digunakan di bursa derivatif maupun platform DeFi:
1. Futures (Kontrak Berjangka Kripto)
Kontrak antara dua pihak untuk membeli atau menjual kripto tertentu pada harga yang telah ditentukan, di masa mendatang.
- Perdagangan: centralized exchange (CEX) seperti Binance, OKX, Bybit
- Jenis: (1) Perpetual Futures yang tidak memiliki tanggal kedaluwarsa dan (2) Delivery Futures yang diselesaikan pada tanggal tertentu.
- Leverage: Hingga 100x tergantung platform
Contoh: Trader membuka posisi long Bitcoin perpetual futures di harga $90.000 dengan leverage 10x. Jika harga naik ke $91.000, keuntungan = 10x dari selisih $1.000.
2. Options Kripto
Memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) aset kripto pada harga tertentu di waktu tertentu.
- Platform populer: Deribit, OKX, CME (untuk investor institusi)
- Lebih kompleks dibanding futures, cocok untuk hedging tingkat lanjut
Contoh: Investor membeli put option ETH di harga $2.000. Jika harga ETH turun menjadi $1.700, investor dapat menjual ETH di $2.000 dan meraih keuntungan.
3. Perpetual Swaps (Perp)
Jenis futures tanpa tanggal kedaluwarsa, yang paling populer di pasar kripto. Disertai mekanisme pendanaan (funding rate) untuk menyeimbangkan harga kontrak dan harga spot.
- Cocok untuk posisi jangka pendek dan scalping
- Tersedia hampir di semua CEX
4. Token Leveraged (Leveraged Tokens)
Token yang mewakili posisi leverage (misalnya BTCUP untuk long BTC 3x, BTCDOWN untuk short BTC 3x), tanpa perlu pengelolaan margin manual.
- Cocok untuk trader pemula yang ingin leverage tanpa risiko margin call
- Tidak tersedia di semua exchange
Fungsi dan Manfaat Derivatif Kripto
- Spekulasi: Trader dapat meraih keuntungan dari kenaikan maupun penurunan harga kripto, tanpa harus menyimpan aset kripto.
- Hedging: Investor jangka panjang dapat melindungi posisi spot mereka menggunakan derivatif. Misalnya, holder Bitcoin bisa membuka posisi short futures saat pasar turun.
- Price Discovery: Pasar derivatif cenderung menjadi tempat pertama reaksi pasar karena lebih aktif dan efisien, sehingga berperan dalam pembentukan harga kripto.
- Leverage dan Modal Efisien: Dengan margin kecil, trader bisa membuka posisi bernilai besar. Cocok untuk strategi jangka pendek yang efisien.
Contoh Penggunaan Derivatif Kripto
Kasus 1: Spekulasi Menggunakan Perpetual Futures
Seorang trader menganalisis bahwa harga Bitcoin akan menembus resistance $28.000. Ia membuka long BTC perp di harga $27.500 dengan leverage 10x. Saat harga naik ke $29.000, ia menutup posisi dan meraih profit besar dari selisih harga.
Kasus 2: Hedging Portofolio Spot
Investor yang memegang ETH jangka panjang khawatir terhadap koreksi jangka pendek. Ia membuka short ETH futures senilai portofolio ETH miliknya. Saat harga ETH turun, kerugian di posisi spot diimbangi keuntungan dari posisi short.
Risiko dalam Derivatif Kripto
- Leverage. Leverage tinggi memperbesar keuntungan, tetapi juga dapat menghapus seluruh margin dalam sekejap saat harga bergerak berlawanan (liquidation risk).
- Volatilitas Ekstrem: Pergerakan harga kripto sangat cepat dan tajam. Tanpa manajemen risiko yang disiplin, trader dapat mengalami kerugian besar.
- Risiko Pendanaan (Funding Rate): Pada perpetual swaps, trader yang menahan posisi terlalu lama bisa terkena biaya pendanaan (positif atau negatif), tergantung arah posisi dan pasar.
- Kompleksitas Strategi: Options dan kombinasi derivatif memerlukan pemahaman teknikal seperti Greeks (Delta, Theta, Gamma, Vega), yang tidak ramah bagi pemula.
Legalitas Derivatif Kripto di Indonesia
Hingga saat ini, perdagangan derivatif kripto secara resmi belum diatur penuh di Indonesia, terutama untuk produk seperti perpetual swaps dan options.
Namun, Bappebti melalui Peraturan Nomor 8 Tahun 2021 telah:
- Mengatur daftar aset kripto legal yang boleh diperdagangkan
- Menyusun regulasi untuk bursa aset kripto dan kustodian
- Melarang promosi broker derivatif asing yang tidak berizin
Sebagai catatan, investor Indonesia yang ingin mengakses derivatif kripto harus paham risiko hukum dan perlindungan dana, karena platform derivatif populer saat ini masih berbasis luar negeri.
Tips Aman Menggunakan Derivatif Kripto
- Gunakan Leverage Rendah: Batasi leverage maksimal 3x–5x jika Anda baru memulai.
- Pasang Stop Loss dan Take Profit: Selalu gunakan manajemen risiko untuk menghindari likuidasi.
- Pahami Instrumen yang Digunakan: Jangan asal buka posisi pada futures atau options tanpa tahu cara kerjanya.
- Gunakan Modal Terpisah: Jangan gunakan dana utama atau dana hidup untuk perdagangan derivatif.
- Cek Regulasi dan Reputasi Exchange: Gunakan platform yang teregulasi dan memiliki volume tinggi serta sistem keamanan kuat.
Kesimpulan
Derivatif kripto adalah instrumen modern yang memungkinkan pelaku pasar berspekulasi, melakukan lindung nilai, dan mengelola risiko terhadap harga aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya. Instrumen ini meliputi futures, perpetual swaps, options, dan leveraged tokens, yang bisa diperdagangkan di berbagai exchange global.
Namun, di balik potensi imbal hasil tinggi, terdapat risiko besar yang menuntut edukasi, disiplin, dan manajemen risiko ketat. Terlebih lagi, sebagian besar derivatif kripto masih belum diatur secara resmi di Indonesia.







