Secara sederhana, arti derivatif adalah turunan. Dalam pasar keuangan, istilah derivatif dapat didefinisikan sebagai kontrak keuangan yang nilai atau harganya mengacu pada aset yang mendasarinya (underlying assets). Jadi, derivatif adalah produk turunan.
Ini berarti fluktuasi harga aset derivatif akan selalu sejalan dengan volatilitas harga underlying assets. Sekali pun ada perbedaan, selisihnya tidak akan signifikan. Perdagangan derivatif melibatkan dua pihak atau lebih yang sepakat atas kontrak untuk aset-aset tertentu yang menjadi acuan. Transaksi derivatif dapat dilakukan baik di bursa maupun di luar bursa (dikenal dengan istilah over-the-counter/OTC).
Pada dasarnya, instrumen derivatif merupakan produk keuangan berisiko tinggi, yang menyediakan fasilitas leverage. Di satu sisi, leverage akan semakin meningkatkan risiko investasi atau perdagangan, tetapi di sisi lain juga membuka potensi keuntungan yang lebih besar.
Beberapa contoh derivarif keuangan adalah futures, option, forward, swap, dan contract for difference (CFD). Setiap instrumen atau produk derivatif memiliki karakteristik tersendiri, tetapi secara umum mereka sama-sama berupa kontrak keuangan yang harga dan nilainya mengacu pada underlying assets.
Sebagai sekuritas keuangan berisiko tinggi, instrumen keuangan derivarif sering kali digunakan (diperdagangkan) sebagau lindung nilai (hedging) untuk meminimalkan risiko finansial. Perdagangan derivatif memungkinkan investor untuk menghasilkan profit baik saat harga aset naik maupun turun.
Contoh transaksi derivatif, misalnya pada perdagangan CFD saham. Katakanlah Anda sudah memiliki saham Tesla (NASDAQ: TSLA) yang real di bursa. Ini berarti Anda hanya dapat bertaruh pada kenaikan harga atau Anda akan selalu berhadap harga saham TSLA naik untuk menghasilkan keuntungan.
Namun, di sisi lain, Anda khawatir terhadap kondisi pasar saat ini dengan adanya gejolak perekonomian global dan ancaman resesi 2023 yang mana ini berpotensi membawa penurunan harga saham Tesla. Jika ini benar-benar terjadi, tentu saja Anda akan mengalami kerugian atau floating loss.
Untuk melakukan hedging, Anda masuk ke perdagangan derivatif seperti CFD di mana Anda bertaruh pada penurunan harga saham TSLA dengan mengambil posisi sell (short). Ini berarti Anda akan menghasilkan profit saat harga saham TSLA turun.
Jadi, saat ini Anda memiliki dua aset, yaitu saham Tesla di bursa dan saham Tesla dalam derivatif CFD yang masing-masingnya berjalan secara berlawanan. Ketika krisis ekonomi global benar-benar terjadi yang membuat harga saham Tesla di bursa anjlok, di satu sisi Anda rugi, tetapi di sisi lain Anda untung melalui CFD saham.
Strategi inilah yang disebut lindung nilai (hedging) untuk mengantisipasi dan meminimalkan risiko pasar. Dengan kata lain, ada semacam subsidi silang, ketika yang suatu aset merugikan, masih ada aset lain yang menguntungkan Anda.