Apa Itu CFD Trading dan Cara Memulai bagi Pemula

Cara berspekulasi terbaik yang paling menguntungkan ialah dengan trading CFD (contract for difference), salah satu instrumen derivatif keuangan terpopuler tahun ini. CFD memungkinkan investor untuk menghasilkan profit baik dari kenaikan maupun penurunan harga berbagai aset, termasuk forex, saham, indeks, crypto, dan komoditas.

Selain itu, CFD trading juga menawarkan fitur leverage atau perdagangan margin yang berpotensi memberi keuntungan maksimal kepada investor dan trader bahkan dengan modal yang lebih kecil. Jika Anda menggunakan leverage 1:20, ini berarti dengan modal trading online, misalnya, sebesar 100 USD, Anda dapat melakukan perdagangan hingga senilai 2.000 USD.

Dengan modal 100 USD dan mengambil leverage 1:20, ketika harga aset CFD yang Anda pilih (misalnya saham Apple) naik sebesar 2%, keuntungan yang dihasilkan menjadi 2.000 USD x 2% = 40 USD. Namun, saat harga saham Apple turun 2%, kerugian yang diperoleh juga sebesar 40 USD. Tertarik mengenal apa itu trading CFD lebih lanjut? Berikut ulasannya.

Apa Itu Contract for Difference (CFD)?

cara trading cfd Arti CFD adalah “contract for difference” atau kontrak dalam perbedaan. CFD merupakan instrumen derivatif keuangan yang berupa kesepakatan (kontrak) antara Anda (sebagai investor/trader) dan broker untuk menukar selisih harga aset pada saat kontrak dibuka hingga ditutup. Aset-aset yang dapat disepakati bisa berupa forex, saham, indeks, komoditas, atau crypto.

Cara Kerja CFD Trading

CFD trading artinya berspekulasi pada “fluktuasi harga aset-aset’ tanpa harus mengambil aset-aset tersebut secara fisik. Pergerakan harga aset dalam CFD akan selalu mengikuti harga aset yang mendasarinya (underlying assets); jika misalnya ada perbedaan harga, itu tidak akan menyimpang signifikan. Transaksi CFD umumnya dilakukan di luar bursa atau dikenal sebagai over-the-counter (OTC).

Di pasar spot, seperti bursa saham, Anda hanya dapat mengambil posisi beli (buy) atau berspekulasi pada kenaikan harga saham-saham. Saat harga saham turun, Anda sudah pasti akan rugi. Sebaliknya, CFD memungkinkan Anda untuk trading dua arah, yaitu berspekulasi untuk kenaikan harga dan penurunan harga saham, forex, crypto, dan aset-aset lainnya.

Sebagai contoh, jika Anda yakin harga saham Tesla akan terkoreksi dalam beberapa minggu ke depan, Anda dapat mengambil CFD saham Tesla dengan membuka posisi jual (sell) atau populer dikenal sebagai “short” atau selling short (shorting). Ketika harga saham Tesla benar-benar turun, Anda akan menghasilkan profit. Anda juga dapat menggunakan CFD trading untuk berspekulasi pada kenaikan harga dengan membuka posisi beli (buy) atau dikenal sebagai “long”.

Sebagian besar trading CFD menggunakan leverage (leveraged trading) yang bermanfaat untuk meringkas transaksi atau membantu investor untuk mencapai level perdagangan lebih tinggi. Leverage memungkinkan investor untuk menghasilkan profit maksimum dengan modal minimum.

Sebagai contoh, Anda memulai investasi dengan modal $100 dan ingin membeli (buy) saham Amazon senilai $80. Ini berarti Anda hanya akan memiliki maksimal 1,25 lembar saham Amazon. Namun, jika Anda mengambil leverage, misalnya, 20 kali atau rasio 1:20, ini berarti modal $100 akan menjadi $2.000 sehingga Anda dapat memiliki saham Amazon maksimal sebanyak 25 lembar saham.

Contoh Trading CFD: Menghasilkan Profit dari Kenaikan Harga

Investor yakin harga Apple akan naik dalam beberapa hari. Investor kemudian membuka posisi buy pada CFD saham Amazon pada harga $80 per lembar. Ini akan menjadi posisi awal kontrak antara investor dan broker.

Kemudian, harga saham Apple naik dan investor menjual saham Apple pada harga $85. Ini berarti investor menghasilkan keuntungan dari selisih harga sebesar $5. Dalam hal ini, broker wajib membayar selisih harga tersebut ($5) atau setara 6,25% kepada investor.

Jika investor membeli CFD saham Amazon dengan modal 100 USD dan mengambil leverage 1:10, ini berarti nilai perdagangan menjadi $1.000. Ketika investor menghasilkan cuan dari selisih kenaikan harga sebesar $5 atau 6,25%, total keuntungan yang dihasilkan menjadi $1.000 x 6,25% = $62,5.

Contoh Trading CFD: Menghasilkan Profit dari Penurunan Harga

Investor melihat ada ancaman resesi global akibat inflasi yang tak terkendali dan suku bunga yang tinggi. Investor berasumsi bahwa ini akan memberi sentimen negatif pada saham-saham sektor teknologi, misalnya Amazon. Bahkan, kabar terbaru menyebutkan Amazon melakukan PHK 18 ribu karyawan dengan dalih ekonomi memburuk.

Alih-alih khawatir, Investor kemudian mengambil peluang dengan bertaruh pada penurunan harga saham Amazon. Dengan modal $100 dan leverage 1:30, investor membuka posisi sell atau short pada CFD saham Amazon pada harga $95 per lembar. Prediksi benar, harga saham Amazon dalam beberapa hari turun ke $85 per lembar dan investor memutuskan untuk menutup posisi.

Ini berarti terjadi selisih harga sebesar $10 atau setara 10,53% dan broker wajib membayar selisih tersebut kepada investor. Dengan demikian, total keuntungan yang dihasilkan investor adalah $3.000 x 10,53% = $316.

Tujuan CFD Trading

Mengapa trader dan investor melakukan trading CFD? Ada dua tujuan utama, yaitu sarana lindung nilai (hedging) dan spekulasi.

1. Lindung Nilai (Hedging)

Apa itu hedging dalam investasi? Arti hedging adalah lindung nilai, suatu strategi manajemen risiko untuk melindungi nilai aset dan membentuk sebuah keseimbangan dalam investasi. Strategi hedging dapat dilakukan untuk instrumen saham, forex, dan sebagainya. CFD trading merupakan salah satu saran hedging bagi investor untuk memproteksi aset-aset mereka yang lain.

Sebagai contoh, investor memiliki saham Netflix di bursa saham atau pasar spot, yang artinya investor berharap harga saham Netflix naik. Namun, investor khawatir dengan situasi perekonomian global yang akan berdampak pada kineja harga saham Netflix. Untuk melindungi nilai aset, investor kemudian melakukan hedging dengan membuka posisi sell atau short pada CFD saham Netflix.

Seandainya harga saham Netflix anjlok, di satu sisi investor rugi di bursa saham, di sisi lain investor cuan di pasar derivatif melalui trading CFD saham Netflix. Dengan demikian, portofolio investasi akan tetap terjaga dari nilai negatif yang signifikan. Jadi, CFD dalam menjadi sarana hedging untuk menciptakan balancing atau keseimbangan.

2. Spekulasi

Tujuan trading CFD berikutnya yaitu murni hanya untuk berspekulasi. Ini karena instrumen derivatif seperti CFD memungkinkan investor dan trader untuk trading online dengan leverage dan trading dua arah, baik bertaruh pada kenaikan maupun penurunan harga. Dengan modal minimum, trader berpotensi menghasilkan keuntungan maksimum dari CFD dengan penggunaan leverage yang tepat. Selain itu, CFD juga mencakup banyak instrumen sehingga memberikan fleksibilitas dan eksposur tinggi.

Kelebihan CFD Trading

Sebagian besar trader dan investor global melakukan trading CFD karena menawarkan banyak kelebihan, yaitu sebagai berikut:

  1. Akses pasar yang luas dalam satu platform. Trading CFD memungkinkan investor untuk jual beli berbagai instrumen keuangan, seperti forex, indeks, saham, komoditas, dan cryptocurrency yang dapat diakses hanya dalam satu platform.
  2. Tersedia leverage trading. CFD menawarkan tingkat leverage yang lebih tinggi untuk membantu investor mencapai level perdagangan maksimal dan berpotensi mengoptimalkan keuntungan. Setiap broker CFD menyediakan leverage yang bervariasi: CFD forex biasanya memiliki leverage maksimum paling tinggi, rata-rata seperti 1:500 hingga 1:3000.
  3. Trading dua arah. CFD memungkinkan investor untuk menghasilkan cuan baik saat harga aset naik maupun turun. Untuk bertaruh pada kenaikan harga, investor dapat open posisi buy atau long, kemudian open posisi sell atau short untuk bertaruh pada penurunan harga.
  4. Sarana hedging. CFD menjadi pilihan terbaik untuk menjaga keseimbangan portofolio investasi atau sebagai strategi manajemen risiko.
  5. Teregulasi dengan baik. Trading CFD difasilitasi oleh broker-broker yang teregulasi di berbagai negara dan mereka beroperasi secara global.

Kekurangan CFD Trading

Ada sebagian investor dan trader yang tidak tertarik dengan trading CFD karena memiliki sejumlah kekurangan, yaitu sebagai berikut:

  1. Risiko tinggi. Ini karena CFD trading pada dasarnya merupakan perdagangan dengan leverage dan penggunaan leverage yang berlebihan dapat menimbulkan risiko kebangkrutan.
  2. Tidak cocok untuk pemula. CFD merupakan produk derivatif yang kompleks dan trader pemula sering kali kehilangan uang melakukan trading CFD.
  3. Dikenakan spread. Istilah spread mengacu pada fee atau biaya perdagangan yang harus dibayar investor kepada broker CFD. Spread dihasilkan dari selisih antara bid dan ask dari harga aset.
  4. Komisi. Sebagian broker CFD mengadopsi sistem perdagangan dengan spread. Beberapa broker CFD yang menawarkan spread rendah 0 pip, tetapi mengenakan komisi yang tinggi. Ini pada gilirannya akan mengurangi jumlah keuntungan yang dihasilkan investor dari trading CFD.
  5. Regulasi yang rendah. Sebagian broker CFD hanya diregulasi oleh otoritas yang tidak bereputasi. Oleh karena itu, investor perlu mengecek aspek ini agar kegiatan perdagangan lebih terjamin. Instrumen CFD di Indonesia diatur secara resmi dan legal oleh Bappebti sebagai regulator perdagangan berjangka atau futures contract.

Cara Memulai Trading CFD

CFD trading merupakan alternatif yang bagus untuk menghasilkan keuntungan dari jual beli di berbagai instrumen keuangan khususnya berbasis leverage. Berikut cara trading CFD bagi investor dan trader pemula Indonesia yang tertarik untuk memulai tahun ini:

  1. Pilih broker CFD. Beberapa rekomendasi broker CFD dan FX tepercaya seperti Exness, FBS, Octa, dan Finex.
  2. Lakukan pendaftaran. Kunjungi situs masing-masing broker CFD dan pilih menu daftar (sign up) serta selesaikan tahapan dengan lengkap dan benar.
  3. Lakukan deposit awal. Beberapa broker CFD menawarkan berbagai jenis akun trading dengan minimal modal trading CFD yang bervariasi. Contoh broker CFD dengan modal deposit kecil yaitu Weltrade, mulai dari $1.
  4. Pilih platform trading. Trading CFD dapat dilakukan dengan platform yang dimiliki oleh masing-masing broker, baik aplikasi seluler (mobile app) yang mendukung iOS dan Android maupun platform web untuk MacOS dan Windows. Selain itu, hampir semua broker CFD global telah terintegrasi dengan platform trading online terpopuler di dunia, MetaTrader 4 (MT4) dan MetaTrader 5 (MT5). Ini merupakan platform dari pihak ketiga.
  5. Mulai trading CFD. Silakan pilih instrumen yang ingin diperdagangkan, termasuk forex, crypto, komoditas, saham luar negeri, dan indeks saham global.